Ekonomi
Mayday! Mayday! Harga Emas Anjlok, Terburuk dalam 6 Bulan
Faktor kunci yang menyebabkan crash harga emas yang mengejutkan—apa arti ini bagi investor dalam beberapa bulan mendatang? Tetaplah mendapatkan informasi!

- /home/appluofa/tsnriau.org/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 27
https://tsnriau.org/wp-content/uploads/2025/05/gold_prices_plummet_significantly-1000x575.jpg&description=Mayday! Mayday! Harga Emas Anjlok, Terburuk dalam 6 Bulan', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
- Share
- Tweet /home/appluofa/tsnriau.org/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 72
https://tsnriau.org/wp-content/uploads/2025/05/gold_prices_plummet_significantly-1000x575.jpg&description=Mayday! Mayday! Harga Emas Anjlok, Terburuk dalam 6 Bulan', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Saat kita menyaksikan harga emas merosot ke US$3.202,28 per troy ons pada 16 Mei 2025, jelas bahwa kombinasi volatilitas pasar dan faktor eksternal telah mengguncang kepercayaan investor. Penurunan ini menandai penurunan yang signifikan sebesar 1,16% pada hari perdagangan terakhir minggu ini, tetapi yang lebih mengkhawatirkan adalah penurunan mingguan sebesar 3,67%, performa terburuk sejak November 2024.
Kita perlu menyelami apa yang menjadi pendorong tren pasar ini dan bagaimana pengaruhnya terhadap strategi investasi kita.
Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap penurunan ini adalah kesepakatan perdagangan AS-Cina terbaru, yang secara signifikan mengurangi tarif dan mengalihkan fokus investor ke aset dengan risiko lebih tinggi. Dengan ketegangan geopolitik yang mereda, banyak investor mulai mengambil keuntungan, yang menyebabkan penurunan harga emas yang cukup tajam.
Baru beberapa hari sebelumnya, pada 12 Mei, harga emas sempat merosot ke US$3.100 untuk pertama kalinya sejak awal April. Perubahan ini menggambarkan tren yang lebih luas di pasar, saat investor mengevaluasi kembali strategi mereka sebagai respons terhadap kondisi ekonomi yang berubah.
Interaksi antara tren pasar dan perilaku investor sangat penting untuk kita pahami. Dengan daya tarik emas sebagai aset safe-haven yang mulai memudar, kita melihat lebih banyak individu beralih ke investasi yang lebih berisiko. Perubahan ini mencerminkan kepercayaan terhadap stabilitas ekonomi global, meskipun kondisi tersebut rapuh.
Saat kita menjalani fluktuasi ini, kita harus mempertimbangkan bagaimana hal ini mempengaruhi strategi investasi kita. Mengandalkan emas saja mungkin bukan pendekatan yang paling bijaksana dalam iklim saat ini.
Melihat ke depan, para analis bersikap berhati-hati dan optimistis. Mereka memprediksi potensi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve AS mulai September 2025, yang bisa membuka jalan bagi kenaikan harga emas.
Namun, kemungkinan ini bergantung pada tetap terpeliharanya kondisi ekonomi yang kondusif. Kita harus tetap waspada dan siap menyesuaikan strategi kita seiring munculnya informasi baru.
-
Politik1 minggu ago
Rekam Jejak Yakup Hasibuan Menunggu Polisi Mengungkap Dalang di Balik Kontroversi Ijazah Jokowi
-
Politik1 minggu ago
Soroti Ucapan Fadli Zon Soal Pemerkosaan ’98, Yasonna Ungkit Pidato Habibie
-
Sejarah6 hari ago
Bobby Nasution-Muzakir Manaf Berjabat Tangan Setelah Keputusan Bahwa 4 Pulau Milik Aceh
-
Politik7 hari ago
Gunung Uang sebesar Rp11,8 Triliun adalah Bukti Salah Satu Kasus Korupsi Terbesar
-
Kesehatan2 hari ago
Bercak Putih di Wajah dan Leher, Dr. Tifa: Apakah Presiden Jokowi Benar-Benar Sakit?
-
Politik2 hari ago
Iran diserang oleh AS, langsung merespons dengan menembakkan 20 rudal ke Israel