Sosial
Cerita seorang Pelajar dari Cimahi 2 yang Dihakimi dengan cambuk selama Dua Minggu di Barak Militer, Dari Seorang Pemabuk Hingga Beraspirasi Menjadi Prajurit
Dari seorang pemuda bermasalah di Cimahi menjadi seorang calon tentara, transformasi seorang siswa ini berlangsung—tantangan apa yang dia hadapi di barak militer?

Dalam perjalanan yang luar biasa penuh pertumbuhan dan transformasi, RFS berusia 17 tahun dari Cimahi baru-baru ini menyelesaikan program pendidikan karakter militer selama dua minggu yang dirancang untuk membimbing pemuda bermasalah menuju disiplin dan tujuan. Inisiatif ini, yang dipimpin oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, bertujuan menanamkan nilai-nilai penting dalam diri pemuda, dan kami menyaksikan secara langsung bagaimana program ini membentuk aspirasi RFS untuk menjadi seorang tentara di Tentara Nasional Indonesia.
Selama program tersebut, RFS menjalani lingkungan yang ketat yang berfokus pada pengembangan karakter dan pelatihan disiplin. Kami melihat bagaimana dia terlibat dalam berbagai kegiatan yang menantangnya, mendorongnya melampaui batas dirinya sendiri sambil mengajarkan pentingnya kerja sama dan tanggung jawab.
Salah satu pengalaman tak terlupakan adalah saat hukuman kelompok yang menyoroti pentingnya persatuan dan tanggung jawab di antara rekan sejawat. Momen ini tidak hanya memperkuat komitmen mereka terhadap satu sama lain, tetapi juga memacu tekad RFS untuk meninggalkan kebiasaan negatif sebelumnya, termasuk merokok dan minum-minuman keras.
Seiring berjalannya waktu, kami mengamati adanya peningkatan yang nyata dalam perilaku dan pola pikir RFS. Dia mulai menerapkan nilai-nilai seperti pengelolaan waktu dan rasa hormat terhadap kewajiban, yang keduanya sangat penting untuk cita-citanya bergabung dengan militer.
Melalui rutinitas yang terstruktur dan latihan disiplin, RFS belajar bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah; hal itu membutuhkan dedikasi dan kerja keras. Perubahannya terlihat tidak hanya dari tindakannya, tetapi juga dari pandangannya terhadap kehidupan.
Lebih dari sekadar program pelatihan, pengalaman ini menumbuhkan rasa kebersamaan di antara peserta. RFS membangun pertemanan yang melampaui hubungan dangkal, menciptakan ikatan yang didasarkan pada perjuangan dan kemenangan bersama.
Rasa memiliki ini memainkan peranan penting dalam memperkuat komitmennya terhadap pertumbuhan pribadi. Kami menyadari bahwa program ini tidak hanya mengajarkan disiplin; tetapi juga menumbuhkan komunitas yang saling mendukung di mana pemuda-pemuda bisa berkembang bersama.