Business

Kebijakan Gila Trump Terus Merebut Korban Baru, Nike dan Lainnya Terancam Bangkrut

Menghadapi tarif yang semakin meningkat, Nike dan merek lainnya menghadapi masa depan yang tidak menentu yang mungkin akan merombak keberadaan mereka di pasar. Apa yang ada di depan?

Ketika kita meneliti kebijakan tarif Trump, khususnya yang menargetkan Vietnam—sebuah pusat produksi vital untuk merek seperti Nike dan Adidas—kita melihat interaksi kompleks strategi ekonomi dan potensi konsekuensinya.

Tarif ini, yang dirancang untuk mendorong produksi dalam negeri dan mengurangi impor, memiliki dampak tarif yang signifikan yang bergaung melalui rantai pasokan merek atletik besar. Bagi perusahaan seperti Nike dan Adidas, yang sangat bergantung pada Vietnam untuk manufaktur mereka—50% dan 39% dari alas kaki mereka, masing-masing—kebijakan ini bisa mengakibatkan peningkatan biaya produksi, yang pada akhirnya mempengaruhi laba bersih mereka.

Kita tidak bisa mengabaikan potensi kenaikan harga. Ketika perusahaan menghadapi tarif yang lebih tinggi, mereka mungkin terpaksa meneruskan biaya ini kepada konsumen. Situasi ini menimbulkan dilema: menaikkan harga dan berisiko kehilangan pangsa pasar ke pesaing atau menyerap biaya dan melihat margin keuntungan menyusut.

Dengan merek inovatif seperti On dan Hoka memasuki pasar, Nike dan Adidas sudah menghadapi persaingan yang semakin meningkat. Konsumen, yang sudah berada dalam lingkungan kepercayaan rendah, mungkin kurang cenderung membayar harga premium untuk sepatu kesukaan mereka jika alternatif tersedia dengan biaya lebih rendah.

Dampaknya bagi rantai pasokan sangat mendalam. Gangguan pada kemampuan produksi Vietnam akibat tarif bisa mengakibatkan penundaan dan peningkatan biaya, yang mempersulit logistik dan distribusi. Merek harus mempertimbangkan tidak hanya dampak finansial langsung tetapi juga kelayakan jangka panjang dari rantai pasokan mereka.

Jika tarif tetap ada atau meningkat, perusahaan mungkin perlu memikirkan kembali strategi sumber mereka, berpotensi menggeser produksi ke negara lain. Namun, ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Membuat hubungan manufaktur baru membutuhkan waktu dan dapat memperkenalkan kompleksitas tambahan.

Respon Vietnam terhadap tantangan ini patut diperhatikan. Negara ini telah berjanji untuk meningkatkan hubungan perdagangan dengan AS dan meningkatkan impor, yang mungkin membantu mengurangi beberapa dampak yang berasal dari ancaman tarif Trump.

Namun, respons ini tidak menghilangkan ketidakpastian yang dihadapi merek seperti Nike dan Adidas. Lanskap perdagangan dan tarif yang berkembang membutuhkan kegesitan dan wawasan ke depan, mendorong perusahaan untuk beradaptasi dengan cepat.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Trending

Exit mobile version